Kisah Kota Pompeii yang Membeku dalam Waktu

Pada tahun 79 Masehi, sebuah kota makmur di Italia bernama Pompeii hancur seketika akibat letusan dahsyat Gunung Vesuvius. Letusan ini bukan hanya menghancurkan bangunan dan kehidupan, tetapi juga membekukan sebuah peradaban dalam waktu. Kota ini terkubur di bawah lapisan abu dan batu apung setebal beberapa meter, menghilang dari peta dunia selama hampir dua milenium.

Pompeii awalnya adalah kota yang ramai. Penduduknya menikmati kehidupan ala Romawi klasik dengan villa-villa megah, forum publik, rumah mandi umum, bahkan teater terbuka. Lukisan dinding (fresco) dan mozaik menghiasi banyak bangunan, menggambarkan mitologi, pesta, dan kehidupan sehari-hari mereka.

Namun, pada pagi hari tanggal 24 Agustus 79 M, Gunung Vesuvius yang sebelumnya tampak tenang mulai mengeluarkan asap tebal dan suara gemuruh. Banyak penduduk tidak menyadari bahaya yang mengancam, hingga hujan abu dan batu mulai turun, menenggelamkan kota dalam kegelapan. Dalam waktu kurang dari 24 jam, Pompeii tertutup sepenuhnya. Abu panas dari letusan itu juga menghasilkan cetakan alami dari tubuh para korban, yang kemudian membatu dalam posisi terakhir mereka saat meninggal dunia.

Selama berabad-abad, keberadaan Pompeii dilupakan, tertidur di bawah tanah. Baru pada abad ke-18, para arkeolog menemukan sisa-sisa kota ini secara tidak sengaja saat menggali proyek konstruksi. Penemuan ini mengguncang dunia. Kota yang hilang itu hampir utuh, lengkap dengan jalan-jalan berbatu, perabot rumah tangga, bahkan roti yang masih ada dalam oven.

Yang paling mengejutkan adalah “cetakan manusia” yang diawetkan oleh abu vulkanik. Dengan teknik plester modern, para ilmuwan bisa mencetak ulang bentuk tubuh para korban dalam posisi mereka yang terakhir: ada yang sedang melindungi anak, ada yang tengah berlari, bahkan ada yang masih duduk sambil makan. Kisah Pompeii menjadi pengingat tragis tentang kekuatan alam dan rapuhnya peradaban manusia.

Pompeii kini menjadi situs arkeologi dan destinasi wisata populer di Italia. Setiap tahunnya, jutaan pengunjung datang untuk melihat langsung kota yang berhenti dalam waktu ini. Dari reruntuhan itu, kita belajar tentang kehidupan, kemewahan, dan juga kejatuhan masyarakat Romawi kuno dalam sekejap mata.

Pompeii bukan hanya tentang kehancuran, tapi juga tentang pelestarian sejarah. Ia menjadi jendela unik yang memperlihatkan secara nyata bagaimana manusia hidup 2.000 tahun yang lalu. Sebuah pelajaran nyata bahwa di balik kemajuan peradaban, selalu ada kekuatan alam yang tak bisa diabaikan.

Updated: 7 Agustus 2025 — 03:56